MOTIVASI DAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Motif suatu alasan atau dorongan yang menyebabkan seseorang berbuat
sesuatu atau melakukan tinddakan atau bersikap tertentu . Motivasi
sendiri bukan merupakan suatu kekuatan yang netral, atau kekuatan yang
kebal terhadap pengaruh faktor – faktor lain, misalnya pengalaman masa
lampau, taraf intelagensi , maupun fisik ,situasi lingkungan, cita –
cita hidup dan sebagainya .
Dalam suatu motif umumnya terdapat dua unsur pokok, yaitu unsur dorongan
atau kebutuhan dan unsur tujuan. Proses interaksi timbal balik antara
kedua unsur diatas terjadi di dalam diri manusia, namun dapat di
pengaruhi oleh hal – hal diluar diri manusia, misalnya keadaan cuaca,
kondisi lingkungan dan sebagainya. Oleh karena itu dapat saja terjadi
peribahan motivasi dalam waktu yang relatif singkat, jika ternyata
motivasi yang pertama mendapat hambatan atau mungkin tidak di penuhi.
2.2. Rumusan masalah
1. Bagaimanakah pengertian motivasi?
2. Hal – hal apa sajakah yang mempengaruhi motivasi?
3. Apakah manfaat motivasi?
4. Bagaimanakah cara mengembangkan motivasi?
5. Apa dan bagaimanakah motivasi perawat profesional?
2.3 Tujuan penulisan makalah
Tujuan umum
A.Pengertian motif dan motivasi
1.Motif
Motif merupakan suatu penrtian yang mencakup penggerak, keinginan,
rangsangan, hasrat, pembangkit tenaga, alasan dan doronga dalam diri m
anusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu. Secara singkat dalam diri
individu ada yang mendasari atau menentukan perilaku individu yang
disebut motif . Motif memberi tujuan dan arah kepada perilaku manusia.
Motif atau motive (bahasa inggris) berasl dari kata “motion” yang
berarti gerakan atau sesuatu yang bergerak.
Pengertian motif oleh beberapa ahli
Menurut Lindsey, Hall, dan Thompson (1975 ) seperti yang di
kemukakan oleh Abu Ahmadi (1999 )” motif adalah sesuatu yang menimbulkan
perilaku”.
Menurut Ahmadi (1999) mendefinisikan “ motif adalah sesuatu yang ada
dalam diri individu yang menggerakan atau membangkitkan sehingga
individu itu berbuat sesuatu”.
Sarwono S .W. (2000) “Motif berarti rangsangan, dorongan ,atau pembangkitan tenaga bagi terjadinya suatu perilaku”.
Dari beberapa prilaku tersebut, dapat di simpulkan bahwa “motif adalah
sesuatu kekuatan dasar yang terdapat dalam diri organisasi yang
menyebabkan organisasi itu bertindak atau berbuat untuk memenuhi adanya
kebutuhan agar tercapai keseimbangan (homeostatis).
Macam – macam motif
Secara umum ada dua macam motif , yaitu :
• Motif primer atau motif dasar. Yaitu motif yang tidak dapat di
pelajari karena berbentuk instink dan untuk mempertahankan hidup serata
mengembangkan keterunan.Motif ini sering disebut Drive.
• Motif sekunder adalah motif yang dapat di modifikasikan ,
dikembangkan, dan dipelajari seiring dengan pengalaman yang di peroleh
individu
• Menurut Abu ahmadi
Motif digolongkan menjadi 3 macam , yaitu :
Motif biologis atau motif biogenesis, yaitu motif yang beerkembang
dalam diri individu dan berasal dari kebutuhan individu untuk
kelangsungan hidup individu sebagai mahluk biologis.Sifat motif ini universal.
Motif sosiologi atau motif sosiogenesis, yaitu motif yang berasal dari
lingkungan kebudayaan tempat individu itu berada dan berkembang serta
dapat dipelajari.Motif ini banyak sekai dapat dipelajari, dimodifikasi, dikembangkan dan berbeda sesuai dengan corak kebudayaanya.
Motif teologis atau teogenesis, yaitu motif yang mendorong manusia untuk berkomunikasi dengan sang pencipta.
Menurut Wood Warth Marquis
. Motif yang berhubungan dengan kebutihan organik dan berasal dari dalam diri individu misalnya makan, minum, dan bernafas.
Motif yang berkembangan karena interaksi individu dengan lingkungan dan berasal dari luar diri individu.Dibedakan menjadi :
a. motif darurat atau emergency motive, yaitu motif yang membutuhkan
tindakan cepat dan segera dalam memenuhinya karena tuntutan lingkungan.
b. Motif objektif atau objektive motive, yaitu motif yang berkaitan langsung baik orang maupun benda.
Menurut Maslow (1995 )
Sebagaimana dikemukakan oleh Koswara E.(1991) bahwa Maslow membagi motif menjadi :
Motif kekurangan(deficit motive ) yaitu motif yang berfungsi
mengatasi peningkatan ketegangan organisme sebagai akibat kekurangan
sesuatu hal.
Motif pertumbuhan (metaneeds atau being motives), yaitu motif yang mendorong individu mengungkapkan potensinya.motif pertumbuhan yang tudak terpuaskan dapat menimbulkan sakit secara psikologis yang disebutkan “metapologi”
2. Motivasi
Individu ,memotivasi individu tersebut untuk
memenuhinya.Individu yabng mearsa haus mengarahkan perilakunya kearah
minum ,demikian pula individu yang lapar akan mengarahkan perilakunya
kearah makan.Secara etimologis ,Winardi (2002:1) menjelaskan istilah
motivasi (motivation) berasal dari perkataanbahasa latin, yakni,movere
yang berarti menggerakan (to move).Diserap dalam bahasa inggris menjadi
motivation berarti pemberian motif ,penimbulan motif, atau hal yang
menimbulkan dorongan atau keadaan yang menimbulkan dorongan.
Beberapa pengertian motivasi menurut beberapa ahli
• Menurut Nancy Stevenson (2000),motivasi adalah semua hal verbal
,fisik, atau psikologis yang membuat seseorang melakukan sesuatu sebagai
respon.
• Menurut Sarwono ,S.W (2000), motivasi menunjukan pada proses gerakan
,termasuk situasi yang mendorong yang timbul dalam diri individu,
tingkah laku yang di timbulkan oleh situasi tersebut dan tujuan atau
akhir daripada gerakan atau perbuatan.
• Menurut Gray (dalam Winardi ,2002),motuvasi merupakan sejumlah proses
yang bersifat internal atau eksternal bagi seorang individu yang
menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi dalam hal
melaksanakan kegiatan – kegiatan tertentu.
• Motivasi adalah keadaan internal yang menyebabkan kita bertindak
mendorong kita pada arah tertentu dan menjaga kita tetap bekerja pada
aktivitas tertentu.(Elliot dkk,2000).
• Secara umum motivasi artinya mendorong untuk berbuat atau beraksi.
Jenis – jenis motivasi
Menurut Sardiman (2005:89 – 91),motivasi dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
a. Motivasi intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motif – motif (daya penggerak ) yang menjadi
aktif atau berfungsi tidak perlu diransang dari luar karena didalam
diri setiap individu sudah terdapat dorongan untuk melakukan sesuatu.
b. Motivasi ekstrinsik
Dorongan yang menggerakan seseorang untuk melakukan sesuatu itu bersumber pada suatu kebutuhan yang harus dipenuhi.
B. HAL – HAL YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI
Motifasi merupakan kontruk psikologi penting yang mempengaruhi pembelajaran dan performa dalam empat cara yaitu:
1) Motivasi meningkatkan energi individu dan level aktivitasnya (Pintrich,Marx, & Boyle,1993)
2) Motivasi mengarahkan individu menuju tujuan tertentu (Eclcles & Wigfield,1985)
3) Motivasi menaikan inisiatif dari akivitas tertentu dan ketekunan dalam aktivitas tersebut (Stipek, 1998)
4) Motivasi mempengaruhi strategi pembelajaran dan proses kognitif dari susaha seseorang (Dweek & Elliot ,1983).
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi motivasi kelompok (teamwork) dalam bekerja dapat dikategorikan sebagai berikut :
Tujuan
Visi, misi dan tujuan ang jelas akan membantuh team dalam bekerja
.Namun hal tersebut belum cukup jika visi, misi dan tujuan yang
ditetapkan tidak sejalan dengan kebutuhan dan tujuan para anggota.
Tantangan
Manusia di karuniai kekanisme pertahanan diri yang disebut “figth”atau
fligt sindrome ,ketika dihadapkan pada suatu tantangan,secaera naluri
manusia akan melakukan siatu tindakan untuk menghadapi tantangan itu
(figth ) atau menghindari (fligth).Dalam banyak kasus tantangan yang ada
merupakan suatu rangsangan untuk mencapai kesuksesan.Dengan kata lain
tantangan tersebut merupakan motivator.
Keakraban
Team yang sukses biasanya ditandai dengan sikap keakraban satu sama lain
,setia kawan ,dan mearsa senasib sepenanggungan .Para anggota team
saling menyukai dan berusaha keras untuk mengembangkan dan memelihara
hubungan interpersonal.Hubungan intrpersonal menjadi sangat penting
karena hal ini merupakan dasar tercptanya keterbukaan dan komunikasi
langsung serta dukungan antara sesama anggota team.
Tanggungjawab
Secara umum setiap orang akan terstimulisasi ketika diberi suatu
tanggungjawab.Tanggingjawab mengimpplikasikan adanya suatu otoritas
unyuk membuat perubahan atau mengambil suatu keputusan.Team yang diberi tanggungjawab dan otoritas yang proposional cendrung akan memiliki motivasi kerja yang tinggi.
Kesempatan untuk maju
Setiap orang akan melakukan banyak cara untuk dapat mengembangkan diri,
mempelajari konsep dan keterampilan baru ,serta melangkah menuju
kehidupan yang lebih baik.Jika
dalam sebuah team tersebut dapat memberikan konsep dan keterampilan
baru, serta melangkah menujuh kehidupan yang lebih baik. Jika dalam
sebuah team setiap anggota merasa bahwa team tersebut dapat memberikan
peluang bagi mereka untuk melakukan hal – hal tersebut diatas maka akan
tercipta motivasi dan komitmen yang tinggi .Hal ini penting mengingat
bahwa perkembangan pribadi mmberikan nilai tambah bagi individu dalam
mengingatkan haga diri.
Kepemimpinan
Tidak dapat dipungkiri bahwa leadership merupakan faktor yang berperan
penting dalam mandapatkan komitmen dari anggota team .Leader berperan
dalam menciptakan kondisi yang kondusif bagi team untuk bekerja dengan
tenang dan harmonis.
Menurut McClelland (dalam sukadji dan singgih salim ,2001)
mengemukakan bahwa manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan
dipengaruhi oleh motif . Ada tiga kelompok motif yang dikemukakan
olehnya ,yaitu :
a. Motif untuk berhubungan dengan orang lain (Affliation motive )
adalah motif yang mengarahkan tingkah laku seseorang untuk berhubunngan
dengan orang lain.Yang menjadi
tujuan adalah suasana skrab dan harmonis .Ciri – ciri orang dengan motif
afiliasi tinggi adalah senang berada didalam suasana akrab ,risau bila
harus berpisah dengan sahabat ,berusaha diterima kelompok dalam bekerja
atau belajar melihat dengan siapa dia bekerja atau belajar.
b. Motif untuk berkuasa (powerotive )
Motif yang menyebabkan seseorang ingin menguasai atau mendominnasi orang
lain dalam hubungan denagn orang lain dan cenderung bertingkahlaku
otoriter.
c. Motif untuk berprestasi
Adalah motif yang mendorong seseprang untuk mencapai keberhasilan dalam
bersaing dengan satu ukuran keunggulan, baik yang berasal dari standar
prestasinya sendiri diwaktu lalu atau prestasi orang lain .Yang
terpenting adalah bagaimana caranya ia dapat mencapai suatu prestasi
tertentu.
Menurut sardiman (2007;85)fungsi motifasi ada tiga yaitu :
1. mendorong manusia untuk berbuat , motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2. menentuhkan arah perbuatan , yaitu ke arah tujuan yang hendak dicapai
,sehingga motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus
dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
3. menyeleksi perbuatan , yaitu menentukan perbuatan – perbuatan apa
yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan , dengan
menyisihkan perbuatan – peerbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan
tersebut.
C. MANFAAT MOTIVASI
Menurut Hamalik(2000 ; 175 ) ada tiga fungi motivasi , yaitu :
1. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan , tanpa motivasi tidak akan timbul perbuatan seperti belajar.
2. Sebagai pengarah , artinya mengarahkan perbuatan kepada pencapaian tujuan yang diinginkan.
3. Sebagai penggerak , berfungsi sebagai penggerak misalnya mesin
penggerak pada mobil . besar kecilnya motivasi akam menentukan cepat
atau lambatnya suatu pekerjaan.
D.PE NGEMBANGAN MOTIVASI
Cara – cara yang dapat ditempuh oleh para pendidik untuk
mengembangkan dan memperkuat motivasi antara lain sebagai berikut :
a. Menjelaskan tujuan yang akan dicapai secara terperinci.
Bila pada waktu masuk ke sekolah pendidikan guru , anak – anak Llulusan
SMP telah mengerti sedikit tentang tujuan pendidikan disekolah
pendidikan guru , maka untuk mengembangkan dan memperkuat motivasi
mereka perlu diljelaskan secara terperinci , agar mereka semakin mantap
dalam mengikuti pendidikan di SPG.
b. Memadukan motif – motif yang sudah dimiliki.
Barangkali pada waktu masuk SPG mereka mempunyai berbagai macam motif ,
misal karena karena ikut – ikutan saja, ekonomi keluarganya tindak
mencukupi ,dan lain – lain . motif – motif yang sudah ada ini diusahakan
agar bersama – sama menjadi tenaga pendorong yang kuat untuk mencapai
tujuan yang sudah tadi.
c. Merumuskan tujuan – tujuan samentara yng lebih dekat sifatnya.
Bila orang bekerja terlalu lama dan tidak segera melihat hasilnya ,
seringkali hal ini melemahkan usahanya. Untuk mengatasi kemunduran usaha
karena tidak melihat hasil terswbut perlulah dirumuskan tujuan – tujuan
sementara yang lebih dekat , yang lebih cepat dapat dilihat hasilnya.
d. Memberitahu hasil kerja yang telah dicapai.
Pekerjaan yang segera diketahui hasilnya akan membawa pengaruh yang amat
besar bagi orang yang mengerjakanya. Oleh karena itu untuk memperkuat
motivasi seseorang perlulah kita segera memberitahukan hasil kerja yang
telah mereka capai. Pekerjaan yang tidak segera diketahui hasil
kerjaanya dirasa sebagai suatu pekerjaan yang sia – sia dan akibatnya
akan melemahkan usaha selanjutnya.
e. Mengadakan persaingan.
Situasi persaingan akan memperkuat usaha seseorang untuk mencapai apa
yang menjadi tujuanya tetapi tetap persaingan yang sehat dan terbuka.
Persaingan yang dapat diadakan dengan diri sendiri ataupun dengan orang
lain.persaingan dengan diri sendiri dapat dilakukan dengan mengerjakan
berbagai macam tugas yang harus di kerjakan sendiri.persaingan ini akan
menyadarkan orang akan kemampuanya sendiri.
f. Merangsangkan pencapaian tujuan .
Prinsip ini sebenarnya merupan aplikasi prinsip pace making .makin
merasa medekat dengan tujuan yang dicapai , maka semakin besarlah usaha
seseorang.
g. Pemberian contoh yang positif
Pemberian tugas melulu tanpa ada contoh tentang cara mengerjakanya akan melemahkan usaha murid.
E. MOTIVASI PERAWAT PROFESIONAL
Undang – undang Republilk Indonesia No.23
(1992 ) mengamanatkan bahwa dalam rangka mengupayakan melaksanakan
upaya kesehatan , diperlukan sumber daya kesehatan yang memadai.Sumber
daya kesehatan kesehatan tersebut meliputi tenaga kesehatan yang
bertugas menyelenggarakan atau melakukan kegiatan kesehatan sesuai
dengan bidang keahlian dan status kewenangan tenaga kesehatan yang
bersangkutan. (Anonim ,1992)
Menurut Departemen kesehatan RI tahun 2007 jumlah sumber daya
manusia kesehatan belum memadai. Rasio tenaga kesehatan dengan jumlah
penduduk masih rendah. produksi dokter setuap tahun sekitar 2500 dokter
baru , sedangkan rasio dokter terhadap jumlah penduduk 1 : 5000.
Produksiperawat setiap tahun sekitar 40.000 perawat baru dengan rasio
terhadap jumlah penduduk 1 : 2850 ,sedangkanProduksi bidan setiap tahun
sekitar 600 bidan baru dengan rasio terhadap jumlah penduduk 1 : 2600.
Namun daya serap tenaga kesehatan oleh jaringan pelayanan kesehatan
masih terbatas. (Anonim ,2004 )
Penyebaran tenaga kesehatan juga belum menggembirakan ,
sekalipun sejak tahun 1992 telah diterapkan kebijakan penempatan tenaga
dokter dan bidan dengan sistem pegawai tidak tetap (PTT ).Tercatat rasio
dokter terhadap puskesmas di provinsi Sumatera Utara 0,84 di banding
dengan provinsi Nusa Tenggara Timur 0,26 dan Papua 0,12 (Anonim ,2004
).
Mutu sumber daya kesehatan masih masih membutuhkan
pembenahan. Hal ini tercermin dari kepuasan masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan yang belum optimal. Menurut survei Sosial Ekonomi
Nasional (SUSENAS ) tahun 2004 ditemukan 23,2 % masyarakat yang yang
bertempat tinggal di pulau jawa dan bali menyatakan tidak atau kurang
puas terhadap pelayanan rawat jalan yang diselenggarakan oleh rumah
sakit pemerintah dikedua pulau tersebut (Anonim ,2004 )
Dalam hal peningkatan tenaga keperawatan ,Capertino (1999)
mengemukakan bahwa perkembangan pelayanan keperawatan saat ini telah
melahirkan paradigma keperawatan yang menuntut adanya pelayanan
keperawatan yang bermutu. Hal ini dapat dilihat dari adanya dua fenomena
sistem pelayanan keperawatan yakni perubahan sifat pelayanan dari
fakasional menjadi profesional dan terjadinya pergeseran fokus
pelayanan asuhan keperawatan.Fokus
asuhan keperawatan berubah dari peran kuratif dan promotif menjadi
peran promotif , preventif ,kuratif dan rehabilitatif. Disiplin dan
motivasi tenaga keperawatan yang baik dalam pelayanan kesehatan bagi
masyarakat merupakan harapan bagi semua pengguna pelayanan. Displin dan
motivasi yang rendah akan berdampak negatif karena pengguna jasa
pelayanan akan meninggalkan puskesmas dan beralih ke tempat pelayanan
kesehatan yang lainnya. Untuk itu diperlukan tenaga perawat yang
profesional yang dapat memberikan pelayanan keperawatan yang efektif
,efisien ,dan bermutu.
DI Indonesia perawat profesional baru mencapai 2% dari total perawat
yang ada.Angkah ini jauh lebih rendah di bandingkan dengan Filipina yang
sudahmencapai 40% dengan pendidikan strata satu dan dua (Ilyas ,2001)
E. Sumber stress dalam keperawatan
Menurut Abraham C. dan Shanley F. (1997),berdasarkan hasil survei yang
dilakukan Dewe (1989) di Amerika Serikat menemukan lima sumber stress
dalam keperawatan , yaitu :
a. Beban kerja berlebihan misalnya merawat terlalu banyak pasien
mengalami kesulitan dalam mempertahankan standar yang tinggi, merasa
tidak mampu memberi dukungan yang dibutuhkan teman sekerja dan
menghadapi keterbatasan tenaga.
b. Kesulitan menjalin hubungan dengan staf lain ,misalnya mengalami
konflik dengan teman sejawat dan mengetahui orang lain tidak menghargai
sumbangsih yang dilakukan
c. Kesulitan dalam merawat pasien kritis,misalnya kesehatan menjalankan
perawatan yang belum dikenal ,mengelola prosedur atau tindakan baru, dan
bekerja dengan dokter menuntut jawaban dan tindakan cepat.
d. Berurusan dengan pengobatan atau perawatan pasien, misalnya bekerja
dengan dokter yang tidak memahami kebutuhan sosial dan emosional pasien,
terlibat dalam ketidaksepakatan pada program tindakan.
e. Merawat pasien yang gagal untuk membaik, misalnya pasien lansia,
pasien yang nyeri kronis, dan pasien yang meninggal selama perawatan.
Cara Memotivasi
Ada beberapa cara yang dapat diterapkan untuk memotivasi seseorang, yaitu :
a. Memotivasi dengan kekerasan (motivating by force ), yaitu cara
memotivasi dengan menggunakan ancaman hukuman atau kekerasan agar yang
di motivasi dapat melakukan apa yang harus dilakukan .
b. Memotivasi dengan bujukan (motivating by enticemen ), yaitu cara
memotivasi dengan bujukan atau memberikan hadia agar melakukan sesuatu
dengan harapan yang memberikan motivasi.
c. Memotivasi dengan identifikasi (motivating by identification )( or
ego- involvement ) yaitu , dengan cara memotivasi dengan menanamkan
kesadaran sehingga individu berbuat sesuatu karena adanya keinginan yang
timbul dari dalam dirinya sendiri dalam mencapai sesuatu.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Motivasi manusia, selalu dari motif bawaan dari lahir tidak selalu
timbul dengan sendirinya, tetapi motivasi ditimbulkan ,diperkembangkan
dan diperkuat makin kuat motivasi seseorang, makin kuat pula usahanya
untuk mencapai tujuan yang akan dicapainya ,motivasi berkembang sesuai
dengan taraf kesadaran seseorang akan tujuan yang hendak
dicapainya.semakin luas dan semakin sadar orang akan tujuan yang hendak
dicapainya, akan semakin kuat pula motivasi untuk mencapainya
Kamis, 23 Oktober 2014
MAKALAH TENTANG MOTIVASI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar